Hubungan Whey Protein Dengan Masalah Jerawat
Sering muncul pertanyaan tentang, “Apakah minum protein bisa menyebabkan Jerawat?”
Pertanyaan ini diungkapkan oleh banyak orang, apalagi untuk mereka yang baru menerapkan hidup sehat dengan berolahraga / workout. Tujuannya tentu untuk mendukung pemulihan dan pertumbuhan otot. Namun, banyak rumor tentang whey protein dapat memicu atau memperburuk jerawat pada sebagian orang.
Doktor Katta, seorang dermatolog, menjelaskan bahwa whey protein, karena berasal dari susu, dapat meningkatkan hormon seperti insulin-like growth factor 1 (IGF-1), yang merangsang kelenjar minyak dalam kulit dan menyebabkan pori tersumbat.
Studi observational di Jordan terhadap orang-orang di usia muda menemukan bahwa 47% pengguna whey protein di gym mengalami jerawat, dibandingkan 27,7% pengguna yang tidak menggunakan whey.
Studi lainnya mengamati bahwa whey protein dapat meningkatkan jumlah lesi jerawat secara signifikan dalam beberapa minggu .
Sebagian besar penelitian menunjuk pada mekanisme berikut:
- Whey protein meningkatkan IGF‑1 dan insulin, yang selanjutnya memicu sebum dan pertumbuhan sel kulit sehingga pori mudah tersumbat
- Pada beberapa orang, terutama yang kulitnya cenderung berminyak atau memiliki riwayat jerawat, respons kulit terhadap konsumsi whey lebih kuat.
Walaupun bukti masih terbatas dan bersifat observasional, hubungan antara whey protein dan jerawat cukup konsisten di berbagai laporan kasus dan studi kecil .
Apakah Semua Protein Memicu Jerawat?
Kabar baiknya, tidak semua jenis protein memiliki efek sama. Alternatif seperti protein nabati ( pea, brown rice, atau soy protein ) jarang ditemukan kasus terkait dengan jerawat. Banyak ahli kulit bahkan menyarankan untuk beralih menggunakan opsi ini jika ada kecenderungan breakout setelah mengkonsumsi whey protein
Pilihan lainnya juga bisa dengan mengkonsumsi Whey Protein namun dengan label Isolate dibanding Whey Protein Concentrate. Pertimbangannya karena Isolate memiliki kadar protein yang lebih tinggi namun kadar laktosa dan lemaknya lebih rendah.
Merujuk dari artikel Hello Sehat, bahwa menerapkan pola makan yang rendah indeks glikemik dan tinggi protein dapat membantu menjaga kestabilan hormon dan mengurangi risiko inflamasi.
Tips Mengurangi Risiko Jerawat dari Suplemen Protein
- Pilih protein berkualitas tinggi—hindari pemanis buatan, tambahan gula, atau perisa yang dapat memperparah peradangan kulit .
- Pertimbangkan beralih ke protein nabati seperti pea atau hemp jika kamu rentan jerawat .
- Batasi asupan whey protein dan perhatikan respon kulit dalam beberapa minggu pertama .
- Pertahankan gaya hidup sehat: perbanyak buah & sayur, hindari makanan berat gula dan lemak serta jaga pola skincare .
Solusi Lain Dengan Lean Max – Clear Protein
Untuk kamu yang ingin tetap mendapatkan manfaat whey protein tanpa memicu jerawat, Lean Max Clear Protein Isolate dari Maxta adalah pilihan cerdas. Produk ini menggunakan teknologi isolate dengan kadar laktosa dan lemak yang sangat rendah, serta diformulasi tanpa pemanis buatan sehingga memiliki 0% gula. Hasilnya, ia memiliki efek insulin dan IGF‑1 yang lebih minim, sehingga risiko menimbulkan jerawat juga lebih rendah.
Sebagai protein yang ringan dan mudah diserap tubuh, Lean Max ini cocok diminum setelah kamu latihan untuk pemulihan otot. Teksturnya yang ringan, tidak menciptakan rasa kembung / bloating di perut, ditambah tubuh pun bisa menghindari efek hormonal yang tidak diinginkan.
Singkatnya, dengan Lean Max kamu bisa:
- Mendukung pertumbuhan dan recovery otot cepat
- Menghindari hormon pemicu jerawat umum dari whey biasa
- Memenuhi kebutuhan protein harian dengan mudah

Pilihlah Protein Kamu Dengan Cermat
Whey protein memang bermanfaat untuk perkembangan otot, tapi bagi sebagian orang bisa jadi pemicu jerawat karena efek hormonalnya. Jika kamu rentan jerawatan, solusi yang bisa kamu lakukan: memakai protein nabati atau whey isolate berkualitas tinggi seperti Lean Max Clear Protein Isolate. Jadi kamu bisa tetap bugar dan jaga kulit tetap mulus.